Sabtu, 09 Oktober 2010

tugas soft skill,tentang prilaku konsumen

NAMA : Dimas Yuliando




NPM :10208383




KELAS :3EA10




MATERI :Prilaku Konsumen




JUDUL :Kegiatan Beli Dan Daya Konsumsi suatu barang
















UNIVERSITAS GUNADARMA
KALIMALANG 2010/2011

PENULISAN ILMIAH MENGENAI SISTEMATIKA PERILAKU KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN

• Latar belakang masalah

• Rumusan masalah

• Tujuan penelitian

• Kegunaan penelitian

• Sistematika pembahasan



BAB II LANDASAN TEORI

• Isi dan pembahasan


BAB III METODELOGI PENELIAN

• Jenis dan sumber data

• Metode pengumpulan data

• Teknik analisa


BAB IV PENUTUP

• Kesimpulan dan saran

• Daftar pustaka














I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi nan modern seperti ini kegiatan komunikasi dan telekomunikasi berkembang begitu cepat,semakin maju dan mampunya seseorang meguasai suatu system teknologi makin besar penghasilan yang ia dapat peroleh dari kemampuannya tersebut bila mana ia bekerja pada suatu perusahaan yang membutuhkan jasanya.
Makin besarnya pendapatan seseorang dalam kegiatan kesehariannya,maka akan makin besar pula kegiatan konsumsi yang akan dilakukannya.makin besar konsumsi tingkat guna suatu barang akan semakin besar untuk itu para produsen harus mampu menciptakan dan meproduksi barang – barang konsumsi tersebut secara besar – besaran agar para konsumen tidak beralih keprodusen lainnya dikarenakan kehabisan akan barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para konsumen.


1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah jumlah barang yang tersedia mempengaruhi perilaku konsumen?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen ?

3. Metode apa saja yang digunakan dalam penelitian perilaku konsumen ?

4. Apa teori dari perilaku konsumen ?

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai pada studi ini adalah :

1. Mengetahui jumlah barang yang dapat dikonsumsi suatu konsumen dalam satu tahun.

2. Mengetahui jenis – jenis konsumerisme dalam kehidupan ekonomi.

3. Meneliti kebiasaan yang dilakukan para produsen guna mencukupi barang konsumsi yang aka digunakan oleh konsumen.

4. Mengetahui manfaat dasar yang dapat diperoleh konsumen dengan adanya kegiatan konsumsi.

5. Hal – hal buruk yang dapat terjadi bilamana konsumsi tidak dilakukan.



1.4 Kegunaan penelitian

• Memberi pengetahuan bagi para masyarakat mengenai jenis – jenis konsumen.

• Memberi pengetahuan bagi para masyarakat mengenai kegiatan para produsen.

• Memberi pengetahuan mengenai dampak buruk yang akan terjadi bilamana konsumsi tidak terealisasikan dengan baik.









































II. LANDASAN TEORI
2.1 sistematika pembahasan

2.1 Pengerian Konsumen, Konsumsi dan Perilaku Konsumen
Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.

Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.

Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tikah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota, tergantug pada jumlah pendapatan mereka.
Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Maka konsumsi seseorang itu tergantung pada : pendapatan, pendidikan kebiasaan dan kebutuhan.

Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memoerbaiki sutu peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang.

1. James F Engel
Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu secara langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (1988:8)

2. David L Loundon
Perilaku konsumen dapat diDefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang atau jasa (1984:6)

3. Gerald Zaltman
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya. (1979:6)

Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan.

1.Konsumsi adalah
Konsumsi adalah suatu aktifitas memakai atau menggunakan suatu prosuk barang atau jasa yang dihasilkan oleh para produsen.
Contoh : belanja setiap hari di warung, misalnya belanja sayuran maupun makanan kecil di warung.
2.Konsumen adalah Perusahaan atau perseorangan yang melakukan kegiatan konsumsi.
Contoh : sebagai pembeli makanan siap saji di salah satu restaurant.
3.Konsumtif adalah perilaku menggunakan sesuatu secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang sedang di butuhkan pada saat itu.
Contoh : saat midnight sale yang di gelar beberapa pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta, banyak dari para kaum wanita maupun pria yang memburu barang-barang yang di tawarkan. Kadang apa yang ditawarkan pusat perbelanjaan dengan diskon yang cukup menarik, barang tersebut belum mereka butuhkan. Sehingga saat mereka kembali ke rumah setelah belanja mereka bingung bahwa barang tersebut kadang tidak mereka butuhkan pada saat tersebut.
4.Konsumerisme adalah kebijakan dan aktivas yang dirancang untuk melindungi kepentingan dan hak konsumen ketika mereka terlibat dalam hubungan pertukaran dengan organisasi jenis apapun. Ada pendapat dari Presiden Kennedy pada tahun 1962 yang menyatakan konsumerisme baru yaitu, konsumerisme kontemporer yang melindungi pernyataan hak-hak akan konsumen.
Contoh : Konsumen dilindungi hak-hak mereka bila mereka membeli suatu barang dan bila barang tersebut tidak cocok dengan apa yang ditawarkan oleh pihak distributor barang tersebut. Konsumen berhak untuk menuntut ataupun complain ke distributor barang tersebut.
Ada contoh kasus lain yaitu, tarif kereta KRL pada bulan oktober nanti akan naik sekitar Rp. 500 – Rp. 2500, hal ini merugikan pihak pengguna jasa moda transportasi tersebut yang melihat pelayan dari jasa commuter sebagai operator serta PT KAI sebagai penanggung jawab yang kurang memperhatikan teknis dilapangan seperti keadaan kereta yang kurang nyaman untuk ibu hamil maupun orang tua walaupun sekarang sudah tersedia kereta khusus wanita. Konsumen merasa tidak adanya perbaikan dari moda transportasi tersebut baik pelayanan maupun prasarana bila harga tiket akan naik. Sebagai kosumen kita berhak untuk menuntut hak kita sebagai konsumen kepada PT KAI yang kurang berbenah, bila tarif ingin dinaikkan.
Dari kedua contoh kasus tersebut bisa dilihat bahwa konsumerisme adalah penuntutan hak-hak dari konsumen bila konsumen merasa di rugikan.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.

Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.[1]
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.[1]
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.[1]
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.[1] Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.[1]
5. Pembelajaran (learning) merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.[1]


Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
2. Pencarian informasi (information source).Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian.[1] Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian.Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan.Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan.














































III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode pengumpulan data

1. Penelitian ini dilakukan dengan metode telaah pustaka dan media – media informasi yang ada dikehidupan sehari – hari.

3.2 Teknik analisa
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan perilaku konsumen.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
3.3 Jenis dan sumber data

Jenis data yang biasa digunakan dalam penelitian ini adalah pengunaan data – data kuantitatif yang berdasarkan angka (nominal) dan data – data kualitatif yang biasa berdasarkan deskriptif atau penjabaran masalah secara gamblang.







IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan saran

Peningkatan kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan guna peningkatan
kreatifitas dan produktifitas kerja. Hal ini dapat dicapai dengan mengadakan
perbaikan gizi pekerja. Upaya perbaikan gizi pekerja berarti meningkatkan kualitas
fisik dalam artian peningkatan daya tahan tubuh, peningkatan kesanggupan kerja
juga peningkatan kualitas non fisik seperti kecerdasan, aspirasi yang tinggi dan
peningkatan ketrampilan yang selanjutnya dapat meningkatkan tingkat pendapatan
pekerja.dan dengan adanya sumber daya produksi barang yang dihasilkan oleh para produsen dapat membangkitkan kinerja hidup yang lebih baik dikarenakan tercukupinya sumber konsumsi para konsumen

4.2 Daftar pustaka

• Alan Berg: Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional (terjemahan), Penerbit CV
Rajawali, Jakarta, 1986.
• Alan Berg dan Robert J. Muscat: Faktor Gizi (terjemahan), Penerbit Bhratara
Karya Aksara, Jakarta, 1985.
• Barker DJP. Winter P.D., Osmond C, Margaretts, BM, Simmondo S.J. : Weight in
infancy and death from ischaemic heart disease In: Barker O.JP, Robinson I{.J
cds. fetal and infant origins of adult disease. London, Brit., med. J. 1992
141.
• Depkes: Pedoman Pengelolaan Makanan Bagi Pekerja, Depkes, Jakarta, 1992.
• Phyllis Sullivan Howe: Basic Nutrition in Health and Disease, including selection
and care of food, seventh edition, W.B. Saunders Company, USA, 1981.
• Suma'mur : Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, cetakan kelima, PT Gunung
Agung, Jakarta, 1986, halo 197 -206.
• WHO study group: Diet, nutrition, and the prevention of chronic diseases, WHO,
Geneva, 1990.
• Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, DepKes R.I : Informasi tentang Peranan
Pembangunan Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya
Manusia, 1991.
• Engel, James F; Blackwell, Roger D; Miniard, Paul W. 1995. Perilaku konsumen jilid 2. Jakarta : Binarupa Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar